Generation Z and Coffee Tourism Trends
Preferences, Experiences, and Potential in Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.36276/gastronomyandculinaryart.v3i2.739Keywords:
Generasi Z, Konsep Wisata, Kopi, tourism concept, preferencesAbstract
This study aims to identify the preferences of Generation Z in choosing thematic coffee tourism in the Special Region of Yogyakarta, based on the concepts of Something to See, Something to Do, and Something to Buy. Using a mixed-method approach, this research involved 100 Generation Z respondents selected through purposive sampling. The collected data reveals that Generation Z favours coffee tourism experiences that are both educational and interactive, with coffee plantation landscapes, coffee harvesting and processing, and direct interactions with farmers and baristas as the main attractions. The findings also indicate that coffee tourism is not yet widely popular but has great potential if well-promoted. Respondents show a preference for coffee tourism packages priced between IDR 50,000 and IDR 100,000, with a tour duration of 1-3 hours. In conclusion, coffee-themed tourism designed with Generation Z preferences in mind can effectively introduce local coffee and support the development of Indonesia's tourism economy.
References
Afif, F., Aisyianita, R. A., & Hastuti, S. D. S. (2018). Potensi birdwatching sebagai salah satu daya tarik wisata di Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Media
Wisata, 16(2), Article 2. https://doi.org/10.36276/mws.v16i2.277
Ainun, A. M., & Setiawardani, M. (2019). Servicescape dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan: Studi pada konsumen Eduplex Bandung. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi, 5(2), Article 2. https://doi.org/10.35313/jrbi.v5i2.1624
Apriyana, M., & Hasbi, S. (2020). Preferensi koperasi dalam melakukan konversi menjadi koperasi syariah: Studi kasus pada koperasi di wilayah Bogor. Journal of Islamic Economics and Finance Studies, 1(2). https://doi.org/10.47700/jiefes.v1i2.2115
Arifin, Z. (2017). Perubahan perkembangan perilaku manusia karena belajar.
Badan Pusat Statistik. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020. https://demakkab.bps.go.id/news/2021/01/21/67/hasil-sensus-penduduk-2020.html
Bryman, H. (2023). New home coffee brewers at the 2023 SCA Expo. https://dailycoffeenews.com/2023/05/01/new-home-coffee-brewers-at-the-2023-sca-expo/
Dongeng Kopi. (2023). Tren Slow Bar Coffee 2023. https://dongengkopi.id/tren-slow-bar-coffee-2023/
Dwiputra, R. (2013). Preferensi wisatawan terhadap sarana wisata di kawasan wisata alam erupsi Merapi. Journal of Regional and City Planning, 24(1), 35. https://doi.org/10.5614/jpwk.2013.24.1.3
Fischer, E. F. (2021). Quality and inequality: Creating value worlds with third wave coffee. Socio-Economic Review, 19(1), 111–131. https://doi.org/10.1093/ser/mwz044
Glick, R. (2017). Definisi: ‘Gelombang Keempat’ adalah ‘Gelombang Ketiga’ yang terjadi di negara penanam kopi. https://www.readsingalong.com/ind/sedang-berlangsung-gelombang-kopi-keempat/
Hardani, dkk. (2020). Buku metode penelitian kualitatif & kuantitatif.
Helmi, Y. (2022). Tren kopi sebagai oleh-oleh daerah. https://kopipetani.com/tren-kopi-sebagai-oleh-oleh-daerah/
Hermawan, H. (2018). Metode kuantitatif untuk riset bidang kepariwisataan. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/YBSW9
İStanbullu Di̇Nçer, F., Gedik, S., & Guzel, S. (2016). New approach in gastronomy: Third wave coffee. Journal of International Social Research, 9(45), 811–811. https://doi.org/10.17719/jisr.20164520657
Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/wisata
Kemenparekraf. (2021). Siaran pers: Menparekraf ingin wisata tematik kopi jadi trademark wisata nasional. https://pedulicovid19.kemenparekraf.go.id/siaran-pers-menparekraf-ingin-wisata-tematik-kopi-jadi-trademark-wisata-nasional/
Khalid, I. K. binti M. (2014). “Healing Garden” sebagai asas mereka bentuk landskap masa kini. KUPAS SENI, 2. https://ojs.upsi.edu.my/index.php/JSPS/article/view/2226
Malisan, M. G. P. (2021). Trend ngopi sebagai gaya hidup baru di kalangan kaum muda di coffee shop Aksara Kopi dan Buku Samarinda.
Masdakaty, Y. (2016). Apa sebenarnya kopi single origin itu?. https://ottencoffee.co.id/majalah/apa-sebenarnya-kopi-single-origin-itu
Moleong, L. (2011). Metode penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Muawanah, I. (2019). Fenomena maraknya coffee shop sebagai gejala gaya hidup anak muda di kota Metro (Studi pada mahasiswa Iain Metro).
Nadila, S. M. (2022). Generasi Z: Si paling healing vs si pembawa perubahan. https://pmb.brin.go.id/generasi-z-si-paling-healing-vs-si-pembawa-perubahan/
Natarina, E. (2022). Membaca tren kopi di Indonesia. https://www.lummoshop.co.id/blog/membaca-tren-kopi-di-indonesia/
Nescafe. (2022). Sejarah dan ragam jenis kopi di Indonesia yang perlu kamu ketahui. https://www.nescafe.com/id/artikel/sejarah-dan-ragam-jenis-kopi-di-indonesia/
Nescafe. (2022). Yuk, simak tren kopi di Indonesia dari masa ke masa berikut ini! https://www.nescafe.com/id/artikel/tren-kopi-di-indonesia/
Nurrahmah, dkk. (2021). Pengantar statistika 1. Media Sains Indonesia.
Prakosa, A. (2019). View of Generasi Third Wave Coffee: Perspektif milenial terhadap kopi gelombang ketiga. http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/bisman/article/view/443/240
Pramita, D. A. (2016). Nongkrong di warung kopi sebagai gaya hidup mahasiswa di Mato Kopi Yogyakarta. E-Societas, 5(6).
Ramadhani, F., dkk. (2022). Analisis preferensi konsumen susu pasteurisasi pulsed electric field “Milkaya” di Cv Milkinesia Nusantara. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 10(4), 204–215. https://doi.org/10.21776/Ub.Jpa.2022.010.04.3
Rosalina, P. D., Susanti, L. E., & Paramitha, M. W. (2019). Preferensi wisatawan milenial nusantara pada daya tarik wisata swafoto di Bali. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 10(1), Article 1. https://doi.org/10.22334/jihm.v10i1.156
Roz, K. (2021). Peran kepuasan pelanggan dalam memediasi pengaruh servicescape terhadap revisit intention. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 8(1), Article 1. https://doi.org/10.26905/jbm.v8i1.5627
Ruki, U. A. (2011). Pengenalan teori servicescape dan penerapannya dalam desain interior. Humaniora, 2(2), 1225. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i2.3174
Satito, B. P. H. (2021). Eksistensi kopi Indonesia yang tak pernah habis. https://www.fortuneidn.com/business/bayu/eksistensi-kopi-indonesia-yang-takkan-pernah-habis
Septiani, E., Santoso, B., Mulyadi, M., & Muhdin, M. (2019). Analisis preferensi pengunjung kawasan wisata Gili Meno Kabupaten Lombok Utara. Distribusi - Journal of Management and Business, 7(2), Article 2. https://doi.org/10.29303/distribusi.v7i2.70
Silvandi, G. O., & Mandalia, S. (2022). Pengembangan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan menerapkan aspek pariwisata 3S (Something to See, Something to Do, Something to Buy). i-Tourism: Jurnal Pariwisata Syariah, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.31958/i-tourism.v1i2.4923
Syahid, A. R. (2023). Mengupas sejarah dan perkembangan konsep slow bar di coffee shop. https://studipariwisata.com/referensi/mengupas-sejarah-dan-perkembangan-konsep-slow-bar-di-coffee-shop/
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. (2009). Jakarta.
Yuliandri, M. T. (2015). Sejarah first, second and third wave coffee. https://ottencoffee.co.id/majalah/sejarah-first-second-and-third-wave-coffee
Yuliandri, M. T. (2016). 5 ciri pencinta kopi sejati. https://ottencoffee.co.id/
Downloads
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2024 Bulqis Purnama Dewi, Hary Hermawan, Fuadi Afif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.