Transforming Traditional Flavors: Consumer Response to Mung Bean Flour Nastar Cookies

Authors

  • Enny Mulyantari Mulyantari Sekolah tinggi pariwisata AMPTA Yogyakarta

Keywords:

Food Innovation, Gluten-Free Substitutes, Hedonic Testing, Traditional Pastry, Consumer Acceptance

Abstract

Mung beans (Vigna radiata L.) are gluten-free legumes that can be processed into flour, offering a healthier and more affordable alternative to wheat flour. This study explores the use of mung bean flour as a substitute for wheat flour in the making of nastar, a traditional Indonesian pineapple-filled cookie. The aim is to evaluate consumer acceptance of mung bean flour nastar in terms of taste, aroma, color, and texture. An experimental method was employed, using a hedonic scale with four levels (Very Like, Like, Dislike, Very Dislike) and organoleptic testing involving 20 respondents. Data were collected through questionnaires and interviews. The findings indicate that mung bean flour nastar is generally well received, especially in terms of taste and color (scoring in the 'very like' category), texture (in the 'like' category), while aroma received a relatively lower preference. These results suggest that mung bean flour can be a viable alternative in traditional cookie production, contributing to flavor innovation while maintaining consumer acceptance.

Author Biography

Enny Mulyantari Mulyantari, Sekolah tinggi pariwisata AMPTA Yogyakarta

Enny Mulyantari adalah dosen di Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta dengan spesialisasi di bidang manajemen perhotelan dan pariwisata. Ia aktif dalam penelitian mengenai pengembangan destinasi wisata dan gastronomi lokal, serta telah mempublikasikan karya ilmiah di jurnal nasional dan internasional.

References

Agustina, T. (2013). Pastry. Universitas Negeri Semarang.

Ananto, D. S. (2012). Membuat aneka bolu gulung, plus tip antigagal. Jakarta: Dimedia.

Faridah, A. (2008). Patiseri Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Annisa. (2010). Metode penelitian korelasional. Retrieved from http://bintangkecilungu.wordpress.com/2010/10/31/metode-penelitian-korelational

Astawan, M. (2018). Sehat dengan hidangan kacang dan biji-bijian. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ayustaningwarno. (2014). Teknologi pangan: Teori praktis dan aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2015). Produksi tanaman pangan. Retrieved from https://www.bps.go.id/id/publication/2016/09/26/b5a5f1072fea10fcf5fa80c4/produksi-tanaman-pangan-2015.html

Budiana, N. S. (2013). Buah ajaib. Jakarta: Penebar Swadaya.

Costell, E., Tárrega, A., & Bayarri, S. (2010). Food acceptance: The role of consumer perception and attitudes. Chemosensory Perception, 3(1), 42–50. https://doi.org/10.1007/s12078-009-9057-1

Nimpuno, D. (2019). Roti buatan rumah klasik dan kekinian. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Mahmud, M. K., et al. (2009). Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Mustakim, M. (2012). Budidaya kacang hijau secara intensif. Yogyakarta: Pustaka Press.

Pramitasari, D. (2010). Penambahan ekstrak jahe (Zingiber officinale Rosc) dalam pembuatan susu kedelai bubuk instan dengan metode spray drying: Komposisi kimia, sifat sensoris, dan aktivitas antioksidan (Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta).

Ummu Fatimah, R. (2021). Tepung kacang hijau homemade. Retrieved from https://cookpad.com/id/resep/14754343-tepung-kacang-hijau-homemade

Rahmanda. (2024). Uji kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa es krim susu kambing yang ditambah bubuk kopi robusta Jangkat (Skripsi, Universitas Jakarta). Retrieved from https://repository.unja.ac.id/61671/6/Skripsi__Rahmanda_E10019010-19%20%281%29.pdf

Rampengan, V., Pontoh, J., & Sembel, D. T. (1985). Dasar-dasar pengawasan mutu pangan. Ujung Pandang: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Indonesia Bagian Timur.

Sidabutar, W. D. R., et al. (2013). Kajian penambahan tepung talas dan tepung kacang hijau terhadap mutu cookies. Jurnal Pangan, 1(4), 67–75.

Soekarto, S. T. (2012). Penelitian organoleptik untuk industri pangan dan hasil pertanian. Yogyakarta: Liberty.

Nur ‘Azmi, S. R. (2022). Penambahan tepung kacang hijau (Vigna radiata) terhadap daya terima, protein dan kadar serat pada brownies panggang tepung gaplek untuk anak usia sekolah dasar (Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang).

Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardjito. (2006). Pastry perhotelan. Bogor: Penebar Swadaya.

Sufiat, S. (2019). Kunci sukses pengolahan adonan cake. Banda Aceh: Syiah Kuala University.

Handayani, S., et al. (2015). Kue kering terfavorit. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Tjiptono, F., & Chandra, G. (2011). Service, quality & satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

Winarno, F. G. (2004). Kimia pangan dan gizi. Jakarta: PT. Gramedia.

Heliza, W. (2015). Pemanfaatan kacang-kacangan lokal mendukung diversifikasi pangan. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian. Jakarta: Kementerian Pertanian. Retrieved from https://www.academia.edu/download/30538877/ip033106.pdf

Downloads

Published

2025-04-30

How to Cite

Mulyantari, E. M. (2025). Transforming Traditional Flavors: Consumer Response to Mung Bean Flour Nastar Cookies. Gastronary, 4(1), 61–76. Retrieved from https://jurnal.ampta.ac.id/index.php/Gastronary/article/view/871

Most read articles by the same author(s)