Mengelola Industri Pariwisata Secara Professional melalui Peningkatan Daya Saing Industri Wisata
DOI:
https://doi.org/10.36276/mws.v4i1.50Keywords:
pariwisata, industri, profesional, daya saingAbstract
Indonesia adalah Negara kepulauan yang cukup luas wilayahnya. Dengan memiliki potensi wilayah tersebut maka, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam tersebut berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya wisata. Sumber daya yang terakhir yaitu sumber daya wisata, sangat melimpah di bumi nusantara, dari sabang sampai merauke. Karena itu Pariwisata sangat memerlukan perhatian dari sisi pengelolaan, agar kita mampu meningkatkan kesejahteraan hidup bangsa melalui Pariwisata. Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah, pengelolaan manajemen pemasaran dalam hal ini tentang persaingan atau daya saing. Melalui Kajian ini penulis mencoba memaparkan tentang pengelolaan Industri Pariwisata, dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil kesimpulan dari kajian ini adalah: 1. Perkembangan ilmu dan teknologi telah banyak mempengaruhi pola-pola persaingan antar wilayah atau antar negara untuk memperebutkan wisatawan; 2. Mengelola industri pariwisata secara professional berarti bahwa industri tersebut harus dikelola dengan melibatkan seluruh stake holder; 3. Pengelola pariwisata yang professional berarti pula mengelola pariwisata berdasar pada kerangka kerja yang mengacu pada Total Quality Management, yaitu ISO 9001 : 2008. Sistem manajemen mutu pada ISO 9001 : 2008; 4. Daya saing industri pariwisata Indonesia masih rendah dibandingkan dengan Negara lain, khususnya pada sepuluh instrument yaitu : Policy Rules and regulations, Environmental sustainability, Safety and Security, Health and hygiene, T&T Business environment and infrasturcture, Air Transport Infrastructure, Ground transport infrastructure, Tourism Infrastructure, ICT Infrastructure, dan Cultural resources; 5. Peningkatan daya saing, dapat dimulai dengan menyusun program pengembangan pariwisata yang menyeluruh, konsisten dan berkesinambungan; 6. Pemilihan strategi pemasaran bagi industri pariwisata, dapat dimulai dari strategi perbaikan jenis produknya dan kemudian akan diikuti dengan perbaikan kualitas citra (merek/image)
References
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFEE Yogyakarta, 1999.
Joseph P. Guiltinan, Gordon W. Paul, Manajemen Pemasaran, Edisi ke Dua, Erlangga, Jakarta, 1990.
Philip Kotler, Hermawan Karta Jaya, Repositioning Asia, Salemba Empat, Edisi I, Jakarta, 2001.
Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata, Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2008.
Michael E Porter, Strategi Bersaing, Erlangga, Jakarta 1997.
John Roberts, Marketing for the Hospitality Industry, Hodderd Stoughton, London Sydney, Auckland, 1998.
www.caretourism.com
Kedaulatan Rakyat, 1 Februari 2010.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Teguh Suripto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.