Analisis Kontribusi Transaksi Pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pariwisata

Authors

  • Budi Hermawan STP AMPTA YOGYAKARTA

DOI:

https://doi.org/10.36276/mws.v7i1.180

Keywords:

transaksi pariwisata, produk domestik bruto, sektor pariwisata

Abstract

Pariwisata merupakan sector yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia dan merupakan sector yang relative tahan terhadap krisis ekonomi. Apabila komponen – komponen ekonomi pariwisata dapat tumbuh pesat maka kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional akan sangat dominan. Indikator terbaik untuk menunjukkan performa ekonomi suatu negara yaitu Produk Domestik Bruto (PDB). PDB Nasional yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh PDB sevtor pariwisata. Pariwisata merupakan sector yang tidak berdiri sendiri, akan tetapi didukung oleh sektor ekonomi lainnya. Transaksi – transaksi pariwisata untuk pengukuran PDB sector pariwisata sesuia dengan rumusan Nesparnas yaitu: konsumsi wisatawan mancanegara; konsumsi wisatawan nusantara; Investasi pariwisata; pengeluaran wisatawan nasional (pre + posttrip); dan promosi pariwisata. Oleh karena itu fokus utama penelitian ini dirumuskan : Seberapa besarkah kekuatan konsumsi wisatawan manca negara, konsumsi wisatawan, investasi pariwisata, pengeluaran wisatawan nasional dan pengeluaran promosi pariwisata mampu merubah PDB sektor pariwisata dan kontribusinya terhadap PDB Nasional dimasa depan ?. Data dalam penelitian inimenggunakan data skunder Nesparnas tahun 2000 – 2009. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi; uji F dan uji t.Analisis tersebut dapat menggambarkan kontribusi dan pengaruh transaksi pariwisata terhadap perolehan PDB sector pariwisata. Ajusted R square sebesar 0,972, berarti bahwa 97,2%dari PDB pariwisata dapat dijelaskan oleh variasi dari transaksi konsumsi wisatawan mancanegara; konsumsi wisatawan nusantara; pengeluaran investasi pariwisata; dan pengeluaran wisatawan nasional. F test (Anova) sebesar 78,050 > 4,7725 (tabel F). Dengan signifikansi sebesar 0.000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi PDB sektor pariwisata. Hal tersebut menunjukkan bahwa transaksi konsumsi wisatawan mancanegara ; konsumsi wisatawan nusantara; pengeluaran investasi pariwisata; dan pengeluaran wisatawan nasional secara simultan menpengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB)sektor pariwisata Uji t pada variabel konsumsi wisatawan mancanegara (XI) sebagai penduga sangat representative sebab nilai standard error sebesar 0,059 < 1,96 dan t –hitung sebesar 7.700 > t- table sebesar 2,262 dan signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel konsumsi wisatawan mancanegara mempunyai pengaruh yang kuat (signifikan) terhadap PDB sektor Pariwisata. Variabel konsumsi wisatawan nusantara(X2) sebagai penduga sangat representative sebab nilai standard error sebesar 0,117 < 1,96 dan t-hitung sebesar 2,927 > t-table sebesar 2,262 (tabel t df=9 du a 0,025) dan signifikansi sebesar 0,033. Hal ini menunjukkan bahwa variable konsumsi wisatawan nusantara mempunyai pengaruh yang kuat terhadap PDB sektor pariwisata. Variable investasi pariwisata (X3) sebagai penduga cukup representative sebab nilai standard error sebesar 0,179 < 1,96 dan t- hitung sebesar 1,675 < t-table sebesar2,262 dan signifikansi sebesar 0,155. Hal ini menunjukkan bahwa variable investasi pariwisata tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap PDB sektor pariwisata. Variable wisatawan nasional (X$) sebagai penduga tidak cukup representative sebab nilai standard error sebesar 0,124 < 1,96 dan t-hitung sebesar 1,975 < t-table sebesar 2,262 dan signifikansi sebesar 0,105. Hal ini menunjukkan bahwa variable wisatawan nasional tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap PDB sektor Pariwisata.

Author Biography

Budi Hermawan, STP AMPTA YOGYAKARTA

STP AMPTA YOGYAKARTA

References

Andrian Bull. 1995. The Economics of Travel and Tourism. Second Ed. Australia : Logman House, Melbourne.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2009 Recana Strategis Pariwisata tahun 2005 – 2009. Jakarta.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2010 Recana Strategis Pariwisata tahun 2010 – 2014. Jakarta.

Heriawan. 2004. Peranan dan Dampak Pariwisata pada Perekonomian Indonesia : Suatu Model Pendekatan 1-0 dan SAM, Thesis, Institut Pertanian Bogor.

Juan Falkoni Morales, (2003). Measuring The Economic Contributions of Tourism: A Proposal For Some Basic Indicator. UNWTO, Enzo Paci Papers, Vol.3.

Konsultan statistic, autokorelasi. http:// www.konsultanstatistik. Com/2011/08/autokorelasi.html : diakses tanggal 26 Juni 2012.

Nugrahadi, EW.2008.Analisis Sumber Pertumbuhan. Keterkaitan. Dan Distribusi Pendapatan dalam Proses Perubahan Struktural Ekonomi Provinsi Jawa Barat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Oka A. Yoeti. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ............ 2007 . Neraca Satelit Pariwisata Nasonal Suatu Metode Pengukuran Dampak dan Peran Pariwisata Terhadap Perekonomian Nasional (Bagian II). Jurnal Ilmiah, Maret 2007,Vol.12 no. 1-20.

Pemerintah Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang No. 10 tahun 2009. Tentang Kepariwisataan, Jakarta.

Singgih Santosa, 2004. SPSS Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sunarto, Bambang Soetiono, 2007. Ekonomi Makro, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan – BPKP, Jakarta.

Sukestiyarno, 2008. Workshop Olah Data Penelitian dangan SPSS, UNNES, Semarang.

Wiwiek Setya Winahyu, Regresi Terboboti (Wighted Regression / Weighted Least Square). Htt : //oc. Its. Ac. Id/jurusan. Php?bd=I&jid=3. (diakses tanggal, 25 Juni 2012).

Downloads

Published

2021-09-06

How to Cite

Hermawan, B. . (2021). Analisis Kontribusi Transaksi Pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pariwisata. Media Wisata, 7(1). https://doi.org/10.36276/mws.v7i1.180