Successful Model of Implementation of the Pentahelix Concept in Developing Cultural-Based Tourism Destinations in Aeng Tong – Tong Village

Authors

  • A.Faidlal Rahman Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya, Kota Malang
  • Azna Abrory Wardana Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya, Kota Malang

DOI:

https://doi.org/10.36276/jap.v6i1.712

Keywords:

Pentahelix, Desa Wisata, Budaya

Abstract

Successful Model of Implementation of the Pentahelix Concept in Developing Cultural-Based Tourism Destinations in Aeng Tong – Tong Village. Aeng Tong-Tong Village has become a successful example of implementing the Pentahelix concept for developing a culture-based tourism village. This research explores the role of five main actors—government, academia, business, media, and community—in this development process. The government plays a role in providing policies and infrastructure, while academics contribute through research and training. Local businesses offer facilities and services, the media promotes the village, and local communities directly implement tourism activities. The synergy between these actors has boosted the local economy, preserved culture, and improved infrastructure. These findings show that the Pentahelix collaboration effectively creates sustainable and inclusive tourist destinations. The Aeng Tong-Tong Village Model can be used as a reference for other villages that want to develop their tourism potential with a similar approach.

Author Biographies

A.Faidlal Rahman, Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya, Kota Malang

Dr. A. Faidlal Rahman, SE.Par., M.Sc., CHE lahir di Sumenep 8 Februari 1982, adalah seorang akademisi yang masih aktif mengajar di Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya dan juga merupakan praktisi di bidang pariwisata selain itu, Ia pernah menjadi Tenaga Ahli Walikota Batu dan Bupati Sumenep di bidang Pariwisata dan Lingkungan.

Azna Abrory Wardana, Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya, Kota Malang

Azna Abrory Wardana., S.H., M.H lahir di Sumenep 22 Agustus 1994, adalah seorang akademisi yang masih aktif mengajar di Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya dan juga merupakan praktisi hukum yang memiliki pengalaman dalam Analisis dan Penyusunan Kebijakan Hukum, Perancangan Kontrak Hukum, dan Konsultasi Hukum Bisnis dan Agraria

References

Alhamid, T., & Anufia, B. (2019). Resume: Instrumen pengumpulan data. Sorong: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Adnyani, N., & Bendesa, I. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Lokal Dalam Pembangunan Di Desa Wisata Tista Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana.

Dewi, M. H. U. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2).

Hakim, M. A. (2022). Strategi Pentahelix Pada Perencanaan Pariwisata Di Desa Hegarmukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Jurnal Hospitaliti & Pariwisata.

Krisnani, H., & Darwis, R. S. (2015). Pengembangan desa wisata melalui konsep community based tourism. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3).

Maulana, M., Syafiq, M. H., & Budi, A. (2022). Model Pentahelix Dalam Pengembangan Desa Wisata Di Desa Perlang Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung. Jurnal Magister Ekonomi Syariah.

Melinia. (2022). Analisis Pentahelix Sinergy Terhadap Pengembangan Halal Tourism Dan Peningkatan Ekonomi Di Pulau Pahawang. Lampung: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin Raden Intan.

Prabandanu, G. (2021). Pemulihan Desa Wisata Blue Lagoon Setelah Penerapan Kenormalan Baru Berdasarkan Konsep Sinergitas Pentahelix. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Pugra, V. D., Oka, I. M., & Suparta, I. K. (2021). Kolaborasi Pentahelix Untuk Pengembangan Desa Timpang Menuju Desa Wisata Berbasis Green Tourism. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi Ipteks.

Pusparani, & Rianto. (2021). Implementasi Konsep Pentahelix Dalam Pengembangan Desa Wisata Cibuntu. Jurnal Pariwisata, 4 (1).

Rahu, P. D. (2021). Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Pengembangan Desa Wisata Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya. Jispar, Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Pemerintahan, 10 (1).

Rian Bastian Hutapea, Fitri Rahmafitria, Ghoitsa Rohmah Nurazizah, Armandha Redo Pratama (2024). Identifikasi Partisipasi Masyarakat Desa Wisata Alam Endah sebagai Modal Pengembangkan Pariwisata di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Jurnal Abdimas Pariwisata, 5(2).

Rochaeni, A., & Fujilestari, N. A. (2022). Model Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat. Neorespublica: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 4 (1).

Sulaiman, E., Fitralisma, G., Fata, M., Nawawi, R., Tinggi, S., & Cirebon, I. (2024). Empowering local communities engagement: Rural tourism and business innovation for SDGs desa. Journal of Sustainable Tourism and Entrepreneurship.

Savira, D. (2023). Kolaborasi Aktor Pentahelix Dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Selama Covid-19 Di Desa Wisata Agung, Lampung. Lampung: Universitas Lampung.

Soemaryani, I. (2016). Pentahelix Model To Increase Tourist Visit To Bandung And Its Surrounding Areas Through Human Resource Development. Journal Academy Of Strategic Management, 15 (3).

Subadi, T. (2006). Metode penelitian kualitatif.

Supriyanto, & Iskandar, F. (2022). Implementasi Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Rangka Meningkatkan Pemberdayaan Umkm Ex Lokalisasi Dolly Pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik, 12 (1).

Downloads

Published

2025-01-24

How to Cite

Rahman, A., & Wardana, A. A. (2025). Successful Model of Implementation of the Pentahelix Concept in Developing Cultural-Based Tourism Destinations in Aeng Tong – Tong Village. Jurnal Abdimas Pariwisata, 6(1), 99–107. https://doi.org/10.36276/jap.v6i1.712