Pengembangan Infrastruktur Community Based Tourism (CBT) Wisata Halal Berbasis Ekowisata Bahari di Pulau Gili Labak, Madura

Authors

  • Medhy Aginta Hidayat Program Studi Sosiologi, Universitas Trunojoyo Madura
  • Iskandar Dzulkarnain Program Studi Sosiologi, FISIB, Universitas Trunojoyo Madura

Keywords:

Community Based Tourism (CBT), Ekowisata Bahari, Infrastruktur Wisata, Wisata Halal, Gili Labak

Abstract

Studi ini bertujuan menyajikan desain pengembangan infrastruktur desa wisata halal berbasis ekowisata bahari di Pulau Gili Labak, Kabupaten Sumenep. Salah satu destinasi wisata unggulan di Madura adalah Pulau Gili Labak yang berada di Kabupaten Sumenep. Sayangnya, di balik keindahannya yang memesona, kawasan wisata tersebut belum dikembangkan secara optimal. Sejumlah kelemahan infrastruktur masih menjadi kendala untuk menarik lebih banyak wisatawan. Penelitian ini berfokus pada pandangan dan pemikiran para pemangku kepentingan di Pulau Gili Labak dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terarah. Data sekunder dikumpulkan melalui literatur, berita media, dokumentasi dan foto. Penelitian ini menemukan bahwa faktor dukungan pemerintah menjadi kunci dalam upaya pengembangan infrastruktur desa wisata halal berbasis ekowisata bahari di Pulau Gili Labak. Dukungan pemerintah tidak hanya diharapkan dalam bentuk dukungan finansial, tetapi juga dalam bentuk penyusunan kebijakan dan aturan hukum, pemilihan destinasi wisata prioritas, penyusunan program wisata rutin yang terintegrasi, dan penyelenggaraan program promosi wisata Gili Labak ke luar Madura.

References

Arifin, S. (2017). Digitalisasi Pariwisata Madura. Komunikasi, 11(1), 53-60. http://dx.doi.org/10.21107/ilkom.v11i1.2835

Arsawan, I. W. (2017). Strategi Revitalisasi Kawasan Wisata Sangeh (Studi Kasus

dengan Pendekatan Analisis SWOT). Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora, 6(1), 101-112.

Ati, A. M. (2011) Pengelolaan Wisata Religi (Studi Kasus Makam Sultan Hadiwijaya untuk Pengembangan Dakwah). Skripsi. Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Chotib, M. (2015). Wisata Religi di Kabupaten Jember. Fenomena, 14(2), 407-428.

Christriyati, A. (2002). Motivasi Peziarah di Makam Panembahan Bodo, Desa Wijirejo, Pandak, Kabupaten Bantul. Patra-Widya, 3(1), 34-50.

Collier, M. J. (1994). Cultural Identity and Intercultural Communication, in Samovar, L. dan R. Porter (eds). Intercultural Communication: A Reader. Wadsworth.

Creswell, J. (2013). Oualitative Inquiry and Research Design. Sage Publications.

de Jong, H. (1989). Agama, Kebudayaan dan Ekonomi: Studi Interdisipliner tentang Masyarakat Madura. Rajawali Press.

Dewantara, G. A. et al. (2017). Kajian Implementasi Program Revitalisasi Kawasan Kota Lama sebagai Kawasan Pariwisata di Kota Semarang. Journal of Politic and Government Studies, 6(4), 41-50.

Diana, P. (2017). Peran dan Pengembangan Industri Kreatif dalam Mendukung Pariwisata di Desa Mas dan Desa Peliatan, Ubud. Jurnal Analisis Pariwisata, 17(2), 84-92.

Duty, D. (2015). Cultural Identity, in Tracy, K. (ed.). The International Encyclopedia of Language and Social Interaction. John Wiley and Sons, Inc.

Ennaji, M. (2005). Multilingualism, Cultural Identity, and Education in Morocco. Springer.

Hidayat, M.A. dan M. Farid. (2021). Strangers at Home: Identity Negotiation Practices among Ethnic Chinese in Madura, Indonesia. The Journal of Society and Media, 5(1), 19-41. https://doi.org/10.26740/jsm.v5n1.p19-41

Indriani, E. (2020). Model Strategi Penguatan Daya Saing Industri Kreatif Pariwisata Bernilai Kearifan Lokal. Deepublish.

Indriyani, D. (2018) Sumber Daya Manusia Pengelola Objek Wisata Religi Asta Tinggi di Kabupaten Sumenep (Studi pada Yayasan Penjaga Asta Tinggi). Skripsi, Universitas Wiraraja, Madura.

Iskandar, D. (2004). Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya: Kasus Etnik Madura dan Etnik Dayak. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 6, 2.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (2020). Diakses pada 25 Mei 2020.

Madyan, M. et al. (2015). Dampak Ekonomi Wisata Religi: Studi Kasus Kawasan Wisata Sunan Ampel Surabaya. Bisma: Bisnis dan Manajemen, 7(2), 28-53. http://dx.doi.org/10.26740/bisma.v7n2.p101-106

Matsumoto, D. (2003). Handbook of Culture and Psychology. Oxford University Press.

Mazeda, F. (2020). Konstribusi Wisata Religi Makam Asta Tinggi terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Kebon Agung dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Madura, Madura.

Ningsih, C. (2014). Sinergitas Industri Kreatif Berbasis Pariwisata dengan Strategi Pembangunan Industri Nasional menuju Globalisasi. Jurnal Manajemen Resort & Leisure, 11(1), 59-64. https://doi.org/10.17509/jurel.v11i1.2903

Pendit, N. S. (2002). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. PT. Pradnya Paramita.

Rifai, M. A. (2005). Manusia Madura Pembawaan, Prilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanya. Pilar Media.

Rosyid, M. (2014). Destinasi Wisata Religi: Solusi Peningkatan Perekonomian Pelaku Wisata di Kudus. Bisnis: Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 2(2), 42-60. http://dx.doi.org/10.21043/bisnis.v2i2.5266

Sari, N. I. et al. (2018). Peningkatan spiritualitas melalui wisata religi di makam Keramat Kwitang Jakarta. Jurnal Studi Al Qur’an, 14(1), 44-58. https://doi.org/10.21009/JSQ.014.1.04

Sari, Y. (2018). Perkembangan Pariwisata Ziarah di Makam Asta Tinggi Sumenep dari tahun 2006-2016. AVATARA: e-Journal Pendidikan Sejarah, 6(4), 1-9.

Sururi, A. (2018). Collaborative Governance sebagai Inovasi Kebijakan Strategis (Studi Revitalisasi Kawasan Wisata Cagar Budaya Banten Lama). Humanika, 25(1), 24-37.

Suryandari, N. (2015). Identitas Kultural Masyarakat Madura: Tinjauan Komunikasi Antar Budaya, dalam Surokim (ed), Madura: Masyarakat, Budaya, Media, dan Politik. Elmatera.

Suryandari, N. (2017). Eksistensi Identitas Kultural di Tengah Masyarakat Multikultur dan Desakan Budaya Global. Jurnal Komunikasi, 11(1), 21-28. https://doi.org/10.21107/ilkom.v11i1.3020.

Taufiqurrahman. (2007). Identitas Budaya Madura. Karsa, 11(1), 1-11.

Ting-Toomey, S. (1999). Communication Across Culture. The Guilford Publications, Inc.

Triandis, H. C. (1994). Cultural and Social Behavior. McGraw-Hill, Inc.

Wahyudi, I. (2010). Menguak Wisata Religius: Dari Ritus sampai Pasar. Penelitian tidak dipublikasikan. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Gresik.

Wahyuni, S. (2018). Placemaking sebagai Strategi Revitalisasi Kawasan: Studi Kasus Kawasan Pecinan Kota Makassar. Jurnal Linears, 1(2), 103-112.

Wiyata, L. (2002). Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. LKIS.

Zulkarnain, I. (2012). Sejarah Sumenep. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumenep, Madura.

Downloads

Published

2024-01-18

How to Cite

Hidayat, M. A., & Dzulkarnain, I. (2024). Pengembangan Infrastruktur Community Based Tourism (CBT) Wisata Halal Berbasis Ekowisata Bahari di Pulau Gili Labak, Madura. Jurnal Abdimas Pariwisata, 5(1), 42–49. Retrieved from https://jurnal.ampta.ac.id/index.php/JAP/article/view/484