Pelatihan Manajemen Usaha UKM Sebagai Upaya Bangkit dari Pandemi Bagi Kelompok Perempuan Pengrajin Tenun Ikat di Kampoeng Tenun Alor Kota Kupang

Authors

  • Sri Endar Utami
  • Yudha Eka Nugraha Politeknik Negeri Kupang

DOI:

https://doi.org/10.36276/jap.v2i2.16

Keywords:

Tenun Ikat, Kewirausahaan, Pariwisata, UKM

Abstract

Perkembangan pariwisata di Nusa Tenggara Timur tidak terlepas dari dukungan industri ekonomi kreatif yang secara aktif memasarkan produk-produk unggulan lokal salah satunya tenun ikat yang diproduksi di Kampoeng Tenun Alor Kota Kupang. Industri kreatif ini telah berjalan sejak tahun 2014 dengan dikelola oleh kelompok pengrajin perempuan bernama Ternate yang mencintai tenun ikat dan memiliki visi untuk memperkenalkan kain tenun ikat NTT menjadi produk yang mendunia. Namun, visi yang optimis tersebut belum didukung oleh kemampuan yang optimal dalam mengelola manajemen usaha dalam bidang kreasi tenun. Masalah ini dipersulit dengan datangnya pandemic yang menyebabkan kelompok Ternate di Kampoeng Tenun Alor menghadapi kesulitan dalam meningkatkan produktivitas kerja, menambah diversifikasi produk tenun, mengelola keuangan usaha, dan kesulitan dalam pelaporan pajak. Pelatihan ini merupakan sebuah upaya untuk mengoptimalkan tata kelola manajemen usaha di Kampung Tenun Alor. Pelatihan manajemen usaha UKM berisi materi mengenai kewirausahaan, keuangan, dan perpajakan bagi industri kreatif. Melalui metode pendidikan masyarakat, peserta pelatihan berjumlah 10 orang dari kelompok pengrajin Mmendapatkan pelatihan manajemen usaha dan terampil mengelola manajemen usaha untuk meningkatkan produktivitas industri ekonomi kreatif dalam mendukung kebangkitan pariwisata di Nusa Tenggara Timur

Small Medium Enterprise Business Management Training for Women's Group of Ikat Weaving Craftsmen in Kampoeng Tenun Alor, Kupang City

The development of tourism in East Nusa Tenggara is inseparable from the support of the creative economy industry which is actively marketing superior local products, for example, Ikat weaving produced by a group of women in Kampoeng Tenun Alor, Kupang City. This creative industry has been running since 2014, managed by a group of women craftsmen named Ternate who loves ikat weaving and has the vision to introduce NTT woven cloth into a global product. However, this optimistic vision has not been supported by optimal abilities in managing business management in the field of weaving creations. This problem was exacerbated by the arrival of the pandemic which caused the Ternate group in Kampoeng Tenun Alor to face difficulties in increasing work productivity, increasing diversification of woven products, managing business finances, and difficulties in tax reporting. This training is an effort to optimize business management governance in Kampung Tenun Alor. SME business management training contains material on entrepreneurship, finance, and taxation for the creative industry. Through the community education method, 10 training participants from the craftsmen group received business management training and were skilled in managing business management to increase the productivity of the creative economy industry in supporting the revival of tourism in East Nusa Tenggara.

References

Buana, Metro. 2018. Lestarikan Nilai Tenun Ikat Perkuat Ekonomi Kreatif, https://www.metrobuananews.com/2018/10/03/lestarikan-nilai-tenun-ikat-perkuat-ekonomi-kreatif/

Hamzah, F., & Utomo, E. T. (2016). Implementasi sapta pesona pada Museum Mandala Wangsit Siliwangi Kota Bandung. Jurnal Pariwisata, 3(2), 118-128.

Hudayana, B. et al. (2019). Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk Pengembangan Desa Wisata di Pedukuhan Pucung, Desa Wukirsari, Bantul. Bakti Budaya. Vol. 2 No. 2.

Nugraha, Y. E. (2021). Sosialisasi Sadar Wisata Sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Desa Fatukoto. Jurnal Abdimas Pariwisata, 2(1), 14-22.

Pedoman Kelompok Sadar Wisata, (Jakarta: Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012)

Purwanto, M., Sari, I. M., & Husna, H. N. (2012). Implementasi Permainan Monopoli Fisika Sebagai Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Mengetahui Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pengajaran MIPA, 17(1), 69-76.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Ramadhani, N. (2020). Mengenal Ekonomi Kreatif dan Keberadaannya di Indonesia.https://www.akseleran.co.id/blog/ekonomi-kreatif/

Suherman, I. (2020). 30 Juta Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Terpuruk, Sandiaga Uno: Harus Segera Dibantu. https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-011174180/30-juta-pelaku-pariwisata-dan-ekonomi-kreatif-terpuruk-sandiaga-uno-harus-segera-dibantu

Widowati, Hari. (2019). 5 Tahun Terakhir, Rerata Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara 14%. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/17/5-tahun-terakhir-rerata-pertumbuhan-kunjungan-wisawatan-mancanegara-14

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2021 Tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

Yoeti, O. A. (2013). Komersialisasi seni budaya dalam pariwisata.

Downloads

Published

2021-08-06

How to Cite

Utami, S. E., & Nugraha, Y. E. (2021). Pelatihan Manajemen Usaha UKM Sebagai Upaya Bangkit dari Pandemi Bagi Kelompok Perempuan Pengrajin Tenun Ikat di Kampoeng Tenun Alor Kota Kupang . Jurnal Abdimas Pariwisata, 2(2), 63–74. https://doi.org/10.36276/jap.v2i2.16