Strategi Pengembangan Kampung Batu Malakasari Sebagai Daya Tarik Wisata Minat Khusus
DOI:
https://doi.org/10.36276/mws.v15i2.112Keywords:
Tourism attractions, educational tourism, special interest tourism, geowisataAbstract
special interest tourism is one of the forms of attraction development recommended in the Regional Tourism Development Master Plan (RIPDA) of the Bandung Regency. Therefore, realizing the special interest attraction of interest in Kampung Batu Malakasari destination is the most appropriate strategy in the development of the next destination. This article discusses how the strategy in developing Kampung Batu Malakasari to become a special interest tourist attraction. using qualitative studies and SWOT analysis resulted in several recommendations related to the strategy of developing special interest in Kampung Batu Malakasari, are: (1) Packaging special interest attractiveness; (2) Presenting geo- tourism-based education (geowisata); (3) Provide staff training as a natural and cultural interpreter; (5 Improve accessibility to increase tourist comfort; (6) Involving citizens in tourism management with the concept of community-based tourism management
References
Ali Hasan, 2015. Tourism Marketing. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Anonim. 2006. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA) Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2016. Indonesia. Tersedia (jdih.bandungkab.go.id, diakses 26 September 2017).
Anonim. 2009. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Indonesia.
Anonim. 2017. Ekowisata Kampung Batu Malakasari. Tersedia (kampungbatu.co.id, diakses 25 Oktober 2017).
Baiquni, M. 2004. Manajemen Strategis. Buku Ajar Pusat Studi Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada
Creswell, John W. 1994. Research Design–Qualitative, Quantitative, and Mixed Method. London: SAGE
Publications.
Damanik, J. dan Weber. H. F. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Diterbitkan atas Kerjasama Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) Universitas Gadjah Mada dan Penerbit Andi.”
Darsoprajitno, Soewarno. 2002. Ekologi Pariwisata. Bandung: Penerbit Angkasa.
Dirgantara, Ahmad Rimba. 2012. Peran Interpreter dalam Kegiatan Geowisata: Studi Kasus Gunung Tangkuban Perahu. Tersedia di https://scholar.google.co.id/scholar?q=%22Ahmad+ Rimba+ Dirgantara%22&hl, diakses 15 November 2017.
Edi Darmawi. 2010. Pengembangan Kepariwisataan Berbasis Masyarakat di Kota Bengkulu. Bengkulu: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMB Bengkulu.
Fandeli, Chafid. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Diterbitkan atas kerjasama Fakultas Kehutanan UGM dengan Pustaka Pelajar dan Unit Konservasi Sumberdaya Alam DIY.
Fridgen, Joseph D. 1990. Dimensions of Tourism. Educational Institute of the American Hotel & Motel Association.
Hermantoro, Henky. 2014. Creative-Based Tourism: Dari Wisata Rekreatif menuju Wisata Kreatif. LAP LAMBERT Academic Publishing.
Hermawan, Hary. 2016. Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, Vol 3, No 1, pp 105-117.
Hermawan, Hary. 2016. Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap Sosial Budaya Masyarakat Lokal. pp. 426–
Dalam Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri Pertama Tahun 2016, Vol 1, pp 426–435.
Hermawan, Hary. 2017. Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan Sarana Wisata terhadap Kepuasan serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan : Studi Community Based Tourism di Gunung Api Purba Nglanggeran. Wahana Informasi Pariwisata : Media Wisata, Vol 15, No1, pp 562-577.
Hermawan, Hary. 2017. Pengembangan Destinasi Wisata pada Tingkat Tapak Lahan dengan Pendekatan Analisis SWOT. Jurnal Pariwisata, Vol 4, No 2, pp 64–74.
Hunger, J. D. dan T. L. Wheelen. 2001. Strategic Management. Fifth Editions.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Terjemahan Hendra Teguh, Edisi Millenium, Cetakan Pertama. Jakarta: Prenhalindo.
Moleong, Lexy. 1995. Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosda Karya. Pitana, I. Gede dan G. Putu. 2009. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT: Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ritchie, J. R.Brent dan Geoffrey Ian Crouch. 2003. The Competitive Destination: A Sustainable Tourism Perspective. Cabi.
Sudana, I. Putu. 2013. Strategi Pengembangan Desa Wisata Ekologis di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Analisis Pariwisata, Vol 13, No 1, pp 11–31.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta. Victoria br. Simanungkalit, Destry Anna
Sari, Frans Teguh, Hari Ristanto, Ika K, Leonardo Sambodo, Samsul Widodo, Masyhud, Sri Wahyuni, Henky Hermantoro, Henky Hermantoro, Dian Vitriani. 2015. Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata Hijau. Jakarta: Asisten Deputi Urusan Ketenagalistrikan dan Aneka Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
Yahya, Arief. 2015. Sambutan Menteri Pariwisata R.I. Pada Peringatan World Tourism Day dan Hari Kepariwisataan Nasional. Tersedia (kemenpar.go.id, diakses 26 September 2017.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Erlangga Brahmanto, Faizal Hamzah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.