Kesiapsiagaan Pengelola Daya Tarik Wisata Nawang Jagat dalam Mitigasi Bencana di kawasan rawan Bencana Gunung Merapi Kabupaten Sleman
Abstract
Pesona gunungapi Merapi sebagai salah satu gunungapi aktif di Indonesia tersimpan peluang munculnya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat berlangsung. Untuk itu, pengelola daya tarik wisata yang berada di Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Sleman patut memiliki kesadaran serta kemampuan melakukan mitigasi bencana. Indahnya pesona alam kawasan Merapi mendorong bermunculan daya tarik wisata, salah satunya Nawang Jagat yang berlokasi di Kaliurang Barat Kabupaten Sleman DIY. Daya tarik ini baru mulai beroperasi pada tahun 2021. Lokasinya berada di KRB III berhimpitan dengan tebing Sungai Boyong yang menjadi saluran lahar panas dan lahar dingin saat erupsi Merapi berlangsung. Artikel disusun dengan tujuan mengeksplorasi pemahaman pengelola daya tarik wisata mengenai ragam ancaman bencana yang dihadapi serta menjelaskan berbagai bentuk kesiapsiagaan mitigasi bencana yang telah dijalankan secara mandiri oleh pihak pengelola. Kajian ini mendasarkan pada pendekatan kualitatif dengan metode penggalian data melalui desk-study, kegiatan observasi dan dokumentasi serta wawancara mendalam kepada pihak pengelola. Hasilnya, pengelola Nawang Jagat memiliki pemahaman tentang kerentanan yang dihadapi, yaitu erupsi Gunung Merapi, banjir lahar dingin dan terjadinya tanah longsor yang mengancam area wisata. Untuk itu, pengelola telah menerapkan indikator kesiapsiagaan bencana meliputi: adanya pengetahuan atau sikap tentang resiko bencana, kebijakan & panduan, memiliki rencana tanggap darurat, memiliki sistem peringatan bencana, serta mampu memobilisasi sumber daya. Kemampuan mempergunakan parameter kesiapsiagaan bencana memperlihatkan upaya serius pihak Nawang Jagat untuk menjadi daya tarik wisata alam yang berkelanjutan.
References
BNPB. (2021). Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Sleman Tahun 2021 – 2025. Sleman: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman.
Dyahati, DB. “Strategi pengembangan wisatawan sadar bencana di kawasan Puncak Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat”. Journal of Natural Resources and Environmental Management. 10(4): 639-649. http://dx.doi.org/10.29244/jpsl.10.4.639-649
Faturahman, BM. (2018). “Konseptualisasi Mitigasi Bencana melalui Perspektif Kebijakan Publik”. Publisia (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 3(2), 121.
Hisbaron, Dyah R., Sudibyakto, Efrinda A Ayuningtyas. (2018). Kajian Kapasitas Masyarakat, Lembaga Pemerintah, dan Sawsta dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana di Yogyakarta. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Listiana, dkk. (2023). “Analisis Risiko Bencana Pada Lokasi Wisata Di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat”. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 7, No. 1, 29-46. Doi: https://doi.org/10.22236/ jgel.v7i1.10322
Munir, MD. (2019). Bangunan Sabo Dam, Fungsi dan Potensinya Sebagai Pendukung Geowisata Gunung Merapi. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 10 No. 2, Agustus 2019: 15 - 26
Raharjana, DT, dkk. (2020). Penguatan Kapasitas Pokdarwis untuk Pengurangan Risiko Bencana di Destinasi Pariwisata Dieng. Bakti Budaya. Vol. 3, No. 2, Oktober 2020, 132—148. https://doi.org/10.22146/bb.60957
Rijanta, D.R. Hisbaron, M. Baiquni. (2014). Modal Sosial dalam Manajemen Bencana. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Rindrasih, Erda. (2018). Under the Volcano: Responses of a Community-Based Tourism Village to the 2010 Eruption of Mount Merapi, Indonesia. Sustainability, 10, 1620; doi:10.3390/su10051620
Suparji, dkk. (2021). Monograf 5 Parameter Kesiapsiagaan Bencana. Prodi Kebidanan Magetan Poltekkes Kemenkes: Surabaya.
Situmorang, M. (2023). Mitigasi Bencana Kawasan Wisata. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia: Nusa Tenggara Barat.
Widodo, E, & Hastuti. (2017). Riwayat Aktivitas Gunung Merapi: Potensi dan Ancamannya Bagi Sektor Pariwisata. Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian. Vol. 17, No. 1, 21 – 34
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Taufik Abror
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.