Pengembangan Objek Wisata Budaya : Taman Prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan

Authors

  • Enny Mulyantari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.36276/mws.v16i1.262

Keywords:

important value, tourist objec, development, cultural heritage

Abstract

In the current era of globalization, the tourism sector has become one of the largest and strongest industries in the world, as well as the largest contributor to public and state revenues. Tourism has become part of the lives of people starting from the existing community in the city to the community in the village. Maros Regency in South Sulawesi has a lot of tourist attractions but the community has not been fully able to identify the tourism potential that exists in the region. This study aims to promote the potential, important values and strategies for the management and development of the Leang-leang Prehistoric Park as a tourist destination. The research result shows that Leang-Leang Prehistoric Park has a cultural tourist attraction containing commercial values that attract many tourists, with the assurance that the expenditure, time and cost,is worth for the experience obtained during the visit

Author Biography

Enny Mulyantari, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

References

Aubert, M., A. Brumm, M. Ramli, T. Sutikna, E. W. Saptomo, B. Hakim, M. J. Morwood, G. D. van den Bergh, L. Kinsley, and A. Dosseto. 2014. Pleistocene Cave Art from Sulawesi, Indonesia. Nature 514 (7521): 223–27. doi:10.1038/Nature 13422.

Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010, Tentang Cagar Budaya. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Balai Pelestarian Peninggalan Sejarah dan Purbakala. 2011. Zonasi Gua-Gua Prasejarah Kabupaten Pangkep 2011. Makassar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala

Budi Hermawan. 2012. Analisis Kontribusi Transaksi Pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto Sektor Pariwisata. Media Wisata. 7(1):11-29.

Budi Sulistyanto. 2008. Resolusi Konflik Dalam Managemen Warisan Budaya Situs Sangiran. Disertasi, Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Arkeologi, Universitas Indonesia.

Fadlan Intan.2012. Pemetaan Potensi Situs-situs Gua di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan: Kajian Arkeologi Publik. Laporan Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Haniek Listyorini dan Nina Mistriani. 2015. Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Budaya dan Ekonomi Serta Dampaknya Terhadap Ekonomi Masyarakat di Desa Wisata Loram Kulon Kabupaten Kudus. Laporan Penelitian, Semarang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIEPARI

Ismayanti, 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia..

Muhammad Nur, 2009. Pelestarian Kompleks Gua Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Oka A. Yoeti 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Teguh F dan Avenzora R. 2013. Ekowisata dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia, Potensi, Pembelajaran, dan Kesuksesan. Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatatif. Bandung: Alfabeta.

Winardi, J. 2013. Manajemen Perubahan (Management of Change). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Downloads

Published

2021-09-13

How to Cite

Mulyantari, E. (2021). Pengembangan Objek Wisata Budaya : Taman Prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan. Media Wisata, 16(1). https://doi.org/10.36276/mws.v16i1.262