Pentahelix Program Pendampingan Model Pentahelix dan Pemberian Bantuan Alat Pelindung Diri di Kebon Empring dalam Menghadapi Masa Pandemi (New Normal)

Authors

  • Amin Kiswantoro Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.36276/jap.v2i2.84

Keywords:

Covid 19, Pentahelix, Alat Pelindung Diri

Abstract

Masa pandemi merubah kebiasaan masyarakat untuk menunjukkan perilaku sehat di lingkungan mereka berada, termasuk kesadaran dan kepedulian dalam berwisata. Menjaga kesehatan diri dan orang sekitar, wisata aman bagi pengelola dan pengunjung dengan penerapan protokol kesehatan harus disiapkan untuk menjaga dan melindungi kegiatan wisata selama pandemi. Program pendampingan dengan mengusung model pentahelix dan pemberian bantuan alat pelindung diri perlu dilakukan di suatu destinasi pariwisata dalam menghadapi masa pandemi. Perencanaan pembangunan dan pengembangan tempat wisata pada masa new normal menciptakan konsep berwisata baru dan berpeluang meningkatkan potensi dalam berkontribusi dari seluruh aspek pendukung sektor pariwisata. Ciri khas yang menjadi daya tarik wisata wajib dimiliki. Keamanan dalam wujud taat pada protokoler kesehatan untuk pencegahan covid-19 di lokasi wisata perlu dikuatkan selama berwisata. Lokasi wisata wajib memiliki karakteristik daya tarik wisata yang perlu dipertahankan

The Pentahelix Model Assistance Program and Providing Personal Protective Equipment Assistance at Kebon Empring in Facing the  Pandemic Period (New Normal)

Pandemic period changes people habits to show healthy behavior in the environment they are in, including awareness and concern in traveling. Maintaining health of yourself and those around you, safe tourism for managers and visitors by implementing health protocols must be prepared to maintain and protect tourism activities during a pandemic. Assistance programs by carrying out the pentahelix model and providing personal protective equipment assistance need to be carried out in a tourism destination in face of a pandemic. Planning for the development and development of tourist attractions during the new normal period creates new tourism concepts and has the opportunity to increase the potential to contribute from all aspects of supporting the tourism sector. Characteristics that are a must-have tourist attraction. Security in form of adhering to health protocols for prevention of Covid-19 at tourist sites needs to be strengthened while traveling. Tourist locations must have tourist attraction characteristics that need to be maintained.

References

Aribowo, H., Wirapraja, A., & Putra, Y. D. (2018). Implementasi Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Rangka Mengembangkan Potensi Pariwisata Di Jawa Timur Serta Meningkatkan Perekonomian Domestik. Jurnal Mebis (Manajemen Dan Bisnis), 3(1), 31–38. https://doi.org/10.33005/mebis.v3i1.21

E Maturbongs, E., & L Lekatompessy, R. (2020). Kolaborasi Pentahelix dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Merauke. Jurnal Ilmiah Ilmu Adinnistrasi, 3(1), 55–63.

Engkus, Suparman, N., Sakti, F. T., & Anwar, H. S. (2019). Covid-19: Kebijakan Mitigasi Penyebaran Dan Dampak Sosial Ekonomi Di Indonesia. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Gunagama, M. G., Naurah, Y. R., Prabono, A. E. P., Arsitektur, D. J., Indonesia, U. I., Arsitektur, M. J.,

… Indonesia, U. I. (2020). Pariwisata Pascapandemi: Pelajaran Penting dan Prospek Pengembangan, 5(2), 56–68.

Kiswantoro, A., Rohman, H., & Susanto, D. R. (2020). Penyaluran Alat Pencegahan dan Sosialisasi Protokoler Kesehatan untuk Pelayanan Kunjungan Wisatawan dalam Menghadapi New Normal Pasca Pandemi Covid-19. Jurnal Abdimas Pariwisata, 1(2), 38–51.

Rifai, M., Agustin, H., & Isni, K. (2020). Pencegahan risiko kesehatan dan keselamatan berwisata: studi kasus objek wisata lava bantal-sleman , daerah istimewa yogyakarta. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 1–7.

Rizkiyah, P., Liyushiana, L., & Herman, H. (2019). Sinergitas Pentahelix Dalam Pemulihan Pariwisata Pasca Bencana Erupsi Gunung Api Sinabung Di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Jurnal IPTA, 7(2), 247. https://doi.org/10.24843/ipta.2019.v07.i02.p15

Rohman, H. (2018). Spatial Patterns of Pulmonary Tuberculosis Analysing Rainfall Patterns in Visual Formation. International Journal of Public Health Science (IJPHS), 7(1), 13. https://doi.org/10.11591/ijphs.v7i1.11376

Setya Yunas, N. (2019). Implementasi Konsep Penta Helix dalam Pengembangan Potensi Desa melalui Model Lumbung Ekonomi Desa di Provinsi Jawa Timur. Matra Pembaruan, 3(1), 37–46. https://doi.org/10.21787/mp.3.1.2019.37-46

Shavira, P. A. (2020). Antropomorfisme Brand: Kampanye Digital Pencegahan Covid-19 Oleh Traveloka. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2).

Soehardi, S., Permatasari, D. A., & Sihite, J. (2020). Pengaruh Pandemik Covid-19 Terhadap Pendapatan Tempat Wisata dan Kinerja Karyawan Pariwisata di Jakarta. Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.216

Suprihatin, W. (2020). Analisis Perilaku Konsumen Wisatawan Era Pandemi Covid-19 ( Studi Kasus Pariwisata di Nusa Tenggara Barat ) Analysis of Tourist Consumer Behavior in the Covid-19 Pandemic Era ( Case Study of Tourism in West Nusa Tenggara ), 19, 56–66.

Wati, N. M. N., Lestari, N. K. Y., Jayanti, D. M. A. D., & Sudarma, N. (2020). Optimalisasi Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) pada Masyarakat dalam Rangka Mencegah Penularan Virus COVID-19. Jurnalempathy.Com, 1(1), 1–8. https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v1i1.1

Wulung, S. R. P., Puspasari, A. H., Zahira, A., & ... (2020). Destinasi Super Prioritas Mandalika dan Covid-19. Khasanah Ilmu-Jurnal …, 11(September), 83–91. Retrieved from https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/8552

Yuningsih, T., Darmi, T., & Sulandari, S. (2019). Model Pentahelik Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kota Semarang. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 3(2), 84. https://doi.org/10.26740/jpsi.v3n2.p84-93

Downloads

Published

2021-10-23

How to Cite

Kiswantoro, A. (2021). Pentahelix Program Pendampingan Model Pentahelix dan Pemberian Bantuan Alat Pelindung Diri di Kebon Empring dalam Menghadapi Masa Pandemi (New Normal). Jurnal Abdimas Pariwisata, 2(2), 75–83. https://doi.org/10.36276/jap.v2i2.84